Forklift baterai adalah alat angkut benda berat dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber energinya. Energi listrik tersebut akan tersimpan dalam sebuah baterai dengan kapasitas besar seperti lithium-ion atau timbal asam. Hadirnya forklift baterai ini membuka peluang baru dalam memanfaatkan energi listrik untuk membantu operasional logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan. Namun, untuk memastikan kinerja yang optimal dan umur pakai baterai yang panjang, diperlukan strategi yang tepat dalam pengelolaan dan penggunaannya. Berikut ini terdapat strategi yang dapat membantu Anda untuk memaksimalkan kinerja dan umur pakai baterai.

1. Memahami Pengisian Baterai Forklift
Hindari mengoperasikan forklift ketika baterai berada di bawah kapasitas 20%. Menjalankan forklift dengan keadaan baterai yang kosong dalam jumlah besar akan merusak baterai dan menyebabkan komponen kelistrikan forklift menjadi panas. Pastikan untuk melakukan pengisian terlebih dahulu ketika daya baterai sudah mencapai 30% hingga 20%. Apabila pengisian daya terlalu sering dilakukan saat kondisi baterai masih dalam kapasitas lebih dari 30% akan menyebabkan kesehatan baterai menjadi menurun. Ingatlah untuk tidak menghentikan proses pengisian baterai. Pastikan untuk mengisi daya hingga penuh dan hentikan pengisian apabila sudah penuh untuk menghindari pengisian daya yang berlebihan karena hal ini dapat mengurangi masa pakai baterai secara signifikan. Setelah selesai pengisian diamkan baterai hingga 10 – 15 menit baru baterai siap untuk digunakan.

2. Jaga Baterai pada Suhu Aman
Suhu memiliki dampak besar dalam menjaga kinerja dan umur pakai baterai. Hindari menggunakan baterai di suhu yang sangat panas atau terlalu dingin karena dapat menurunkan kapasitas dan efisiensi baterai. Pertahankan baterai forklift pada suhu yang aman untuk menjaga kinerja baterai tetap optimal. Baterai cenderung bekerja dengan baik pada suhu pengoperasian di bawah 45 derajat celcius. Apabila baterai berada di suhu yang panas, sediakan sistem pendingin atau pastikan area penyimpanan baterai memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah suhu berlebih.

3. Periksa Tingkat Cairan Baterai
Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap tingkat cairan elektrolit pada baterai forklift. Masa pakai baterai forklift tergantung pada jumlah cairan yang ada, untuk itu baterai forklift memerlukan jumlah cairan yang tepat agar dapat bekerja dengan kapasitas maksimum. Setiap lima siklus pengisian daya, pastikan untuk memeriksa level cairan baterai forklift dengan membuka baterai. Apabila jumlah cairan berkurang, segera tambahkan air suling sesuai dengan tingkat cairan yang sudah ditentukan. Jangan menambahkan terlalu banyak air karena dapat menyebabkan elektrolit meluap dan terjadi kebocoran. Selain itu, pastikan untuk mengisi ulang air tepat waktu agar tidak mempersingkat masa pakai baterai.

4. Bersihkan Baterai Forklift Secara Teratur
Kebersihan pada baterai forklift juga penting untuk diperhatikan. Lakukan pembersihan secara rutin pada baterai forklift untuk menghindari adanya debu atau kotoran. Pembersihan ini harus dilakukan setidaknya 1 minggu sekali. Pastikan bagian luar baterai dalam keadaan bersih dan kering untuk mencegah terjadinya kebocoran dan korosi. Selain itu, bersihkan kabel baterai dari benda-benda asing yang dapat mengundang tikus dan akhirnya akan merusak kabel baterai. Untuk melakukan pembersihan dapat menggunakan kain lap lembab dan hindari menggunakan bahan kimia untuk membersihkan baterai.

Forklift baterai hadir sebagai solusi dalam menghadirkan kendaraan yang tidak hanya efisien secara operasional tetapi juga ramah lingkungan. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, akan membantu Anda untuk menjaga kinerja baterai agar tetap optimal dan memperpanjang umur pakai baterai forklift.

Anda dapat beralih ke forklift baterai untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Untuk mendapatkan forklift berkualitas, Anda dapat mengunjungi website kami di www.kestone.co.id. Segera temukan produk Forklift terbaik dari Kestone sekarang!